Catatan Harian: Percobaan Skincare, Gawai dan Fashion yang Bikin Penasaran

Awal yang sederhana: catatan kecil dari meja rias

Pagi ini aku mulai lagi ritual yang entah kenapa selalu terasa seperti eksperimen kecil: skincare. Aku pakai face wash baru yang katanya gentle, serum vitamin C yang sudah lama menunggu, dan tabir surya yang teksturnya entah kenapa bikin kulit terasa agak berat. Efek pertama? Wajah terasa lebih segar setelah cuci muka, tapi serum sedikit lengket sebelum menyerap. Yah, begitulah — kadang produk yang hype tidak langsung berbuah manis. Yang penting aku catat setiap hari: waktu pakai, reaksi kulit, dan mood. Ini membantu membedakan mana yang memang cocok atau cuma cocok di feed Instagram.

Gawai baru? Coba dulu sebelum jatuh cinta

Baru-baru ini aku juga iseng nyobain sebuah earbud nirkabel yang katanya punya noise cancelling mumpuni. Packagingnya kecil, feel-nya premium, dan koneksi ke ponsel cukup mulus. Tapi ketika dipakai di kereta, bass-nya agak berlebihan sehingga beberapa lagu terdengar kurang natural. Ketimbang langsung beli karena review hyped, aku lebih sering pinjam dulu ke teman atau baca review harian seperti yang aku tulis sendiri. Bahkan kadang aku cek ringkasan review di onedayreview buat referensi cepat sebelum memutuskan upgrade gadget.

Mix and match fashion: eksperimen di lemari

Ngomongin fashion, aku sedang main-main dengan layering. Satu jaket oversized bisa mengubah suasana outfit dari santai jadi sedikit edgy. Tapi bukan berarti setiap eksperimen berhasil: pernah aku padukan rok midi floral dengan sepatu boots tebal, dan hasilnya… agak berantakan. Pelajaran penting: perhatikan proporsi. Kalau atasan bulky, pilih bawahan yang lebih simple. Kalau ingin statement, biarkan satu item jadi fokus. Aku suka mencatat kombinasi yang berhasil supaya pagi-pagi nggak panik memilih baju.

Tools kerja: kecil tapi berpengaruh besar

Bicara soal alat atau tools, aku selalu menaruh perhatian ekstra pada benda-benda kecil yang menunjang produktivitas. Contohnya: lampu meja dengan pengaturan suhu warna—itu mengubah suasana kerja malam secara signifikan. Ada juga stand laptop lipat yang awalnya aku remehkan; setelah memakainya, posture jadi lebih baik dan leher nggak cepat pegal. Ada kepuasan tersendiri setiap kali menemukan tool sederhana yang membuat rutinitas lebih nyaman. Kadang hal kecil memang bikin hari kerja terasa lebih ringan.

Catatan mingguan: apa yang tetap, apa yang kulupakan

Setiap akhir minggu aku menulis ringkasan singkat tentang produk atau barang yang ku-coba. Dari skincare, aku bisa tahu apakah ada produk yang menyebabkan breakout atau justru mencerahkan setelah beberapa hari. Dari gadget, aku catat battery life dan kenyamanan penggunaan. Fashion dan tools masuk ke daftar “keep” atau “give away”. Ada kebahagiaan aneh saat membersihkan lemari dan menyisakan barang yang benar-benar sering dipakai. Itu terapi minimalis versi aku.

Saran buat yang juga hobi coba-coba

Buat yang suka mencoba banyak hal, tipsku sederhana: jangan buat hidupmu jadi survey terus-menerus. Coba satu per satu, beri waktu untuk melihat efeknya, dan catat hal-hal penting. Dokumentasi kecil ini akan sangat membantu ketika kamu lupa nama produk yang ternyata mujarab waktu itu. Dan kalau kamu lagi galau antara beli atau tidak, tanya diri sendiri: apakah aku butuh ini, atau cuma pengen karena diskon? Jawaban jujur seringkali menyelamatkan dompet.

Penutup: eksperimen itu seru, tapi nikmati prosesnya

Akhirnya, catatan harian ini lebih tentang proses daripada hasil akhir. Kadang aku nemu produk yang langsung bikin cinta mati, kadang juga yang cuma lewat. Semua bagian itu valid. Eksperimen itu mengajarkan sabar, observasi, dan sedikit keberanian buat keluar dari zona nyaman. Kalau ada yang kamu penasaran dan pengin aku coba, beri tahu saja — bisa jadi itu topik catatan harian selanjutnya. Sampai jumpa di catatan berikutnya, yah, begitulah hidup penuh percobaan!

Leave a Reply